Halo sahabat tani !! Sesuai komitmen saya, bahwa postingan untuk kali ini kita akan membahas perihal tehnik penyemprotan hama wereng. Tetapi sebelumnya Mas Par mohon maaf sebab sudah usang sekali gres kali ini dapat Mas Par tulis artikel ini. Kadang-kadang kesibukan yang luar biasa di dunia kasatmata dapat menjadikan tertundanya aktivitas di dunia maya. Pada kesempatan kali ini Mas Par berusaha menyimpulkan pengalaman langsung dalam mengendalikan hama selebritis ini (maksudnya hama wereng). Sebab kerugian hama tikus tidak kalah dengan hama wereng akan tetapi bila ada serangan wereng dapat menciptakan geger semua orang, sedangkan serangan tikus walaupun menjadikan puso tetapi ditanggapi biasa-biasa saja.
Sebelum kita memasuki pembahasan perihal tehnik penyemprotan hama wereng ada baiknya rekan-rekan Gerbang Pertanian membaca dulu goresan pena Mas Par perihal tehnik pemngendalian hama wereng secara terpadu yang telah saya posting sebelum artikel ini.
Sebenarnya tehnik penyemprotan hama wereng tidak berbeda jauh dengan penyemprotan hama yang lain, tetapi ada poin-poin khusus yang harus dilakukan pada tehnik penyemprotan hama wereng :
- Tehnik pemilihan pestisida harus sempurna sasaran. Penggunaan pestisida yang tidak sempurna sasaran hanya akan memperparah tingkat serangan hama wereng dan pemborosan tenaga dan uang. Gunakan pestisida yang kerjanya sistemik, bila perlu kombinasikan pestisida yang kerjanya kontak dan sistemik. Kombinasikan pestisida yang kerjanya pembungker telur wereng dan pembunuh wereng dewasa. Sebagai pola pestisida yang kerjanya sistemik yaitu oshin, plenum, OBR, cronus dll. Pestisida yang cara kerjanya kontak yaitu darmabas, baycarb, mipcin, poksindo dll. Sedangkan pestisida pembungker telur wereng yaitu aplaud, lugen, ovista dll. Contoh pengoplosan pestisida untuk hama wereng contohnya aplaud dan darmabas/ poksindo (untuk tingkat serangan hama wereng ringan), aplaud dan OBR/ cronus (untuk tingkat serangan hama wereng sedang), poksindo dan oshin/ plenum (untuk tingkat serangan hama wereng yang berat atau hampir membentuk spot). Jangan sekali-kali memakai pestisida yang berbahan aktif piretroid sintetik ibarat fastac, matador, crown, faster, buldok, decis, starban, fostin, sidametrin dll masih banyak lagi sebab akan memperberat serangan wereng walaupun ketika disemprot wereng terlihat jatuh dan mati.
- Jika memungkinkan sebelum penyemprotan sebaiknya sawah diairi setinggi mungkin. Hal ini bertujuan semoga hama wereng naik ke atas dan gampang disemprot dan hama wereng yang terjatuh sebab terkena pestisida akan terhanyut dan mati. Selain itu kita juga dapat melihat jumlah hama wereng yang terjatuh/ mati ketika dilakukan penyemprotan.
- Pada tanaman padi yang tidak memakai sistem legowo dan tanaman yang terlalu rapat ada baiknya dilakulan penyingkapan untuk menciptakan jalan sewaktu penyemprotan dan menciptakan ruang untuk menggeraknya nozel sprayer.
- Penyemprotan dilakukan dengan volume tinggi maksudnya harus merata atau tapis dalam bahasa jawanya.
- Kencangkan nozel sprayer sehingga pancaran spray berbentuk kabut bukan mancur ibarat air kencing. Ini sering Mas Par jumpai dilapangan, banyak petani menyemprot wereng dan hama lain dengan sprayer kendur sehingga pancaran sprayer tidak ngabut tetapi mancur.
- Prioritaskan penyemprotan dilakukan pada pangkal batang bukan pada daun cuilan atas.
- Dalam satu hamparan diusahakan penyemprotan dilakukan secara bersama-sama. Penyemprotan bersama atau kita biasa menyampaikan sepray massal wereng dilakukan semoga hama wereng tidak berpindah ke sawah sebelah ketika disemprot. Selaian itu juga untuk mengukur tingkat keguyuban/ kegotongroyongan warga petani kawasan tersebut. Ini pola spray massal pengendalian hama wereng di kawasan Mas Par.
- Pada tingkat serangan hama wereng yang berat dan terasa sulit dikendalikan sebaiknya penyemprotannya memakai miss blower sebab akan lebih merata dan lebih cepat. Pestisida yang digunakanpun harus yang cantik ibarat oshin, plenum dan cronus.
Gambar : rekan Mas Par yang memakai miss blower untuk mengendalikan wereng.
Sedikit memberi informasi buat rekan-rekan gerbang pertanian, mumpung Mas Par ingat.
- Menurut pengamatan Mas Par ternyata peristiwa meletusnya gunung Kelud di Jawa Timur selain membawa tragedi bagi warga Indonesia juga membawa berkah bagi petani. Serangan hama wereng di kawasan Banyumas pada awal animo ini dapat sedikit mereda sebab adanya hujan bubuk dari gunung kelud.
- Dengan adanya serangan hama wereng di kawasan Mas Par ternyata mengurangi tingkat serangan hama tikus. Mas Par sendiri kurang paham bagaimana peristiwa ini dapat terjadi. Apa mungkin tikusnya jijik dengan hama wereng ya ? monggo dicari tahu jawabnya.
Mudah-mudahan goresan pena Mas Par perihal tehnik penyemprotan hama wereng ini dapat bermanfaat bagi petani dan bagi Mas Par sendiri. Amiiiin.
Bagi rekan-rekan gerbang pertanian yang mau copy paste artikel ini silahkan menuliskan sumbernya atau menciptakan link ke gerbang pertanian. trimakasih.
Sukses selalu Petani Indonesia !!!
Mas Par
Comments
Post a Comment