Skip to main content

Kendala Pelaksanaan Aktivitas Pat Kedelai Kabupaten Banyumas

Kabupaten Banyumas tidak mau hanya berpangku tangan melihat kelangkaan kedelai di negara Indonesia khususnya Kabupaten Banyumas. Dibawah komando lansung Bapak Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein berupaya ikut mensukseskan swasembada kedelai melalui agenda PAT (perluasan areal tanam kedelai). Hal ini dibuktikan dengan menargetkan Kabupaten Banyumas akan menanam kedelai yang tidak sedikit yaitu 10.000 ha pada tahun 2014. “Kesuksesan agenda PAT ialah taruhan bagi seluruh warga Banyumas (bukan hanya petani)” itulah yang diungkapkan Bapak Bupati Banyumas.

Kabupaten Banyumas tidak mau hanya berpangku tangan melihat kelangkaan kedelai di negara I KENDALA PELAKSANAAN PROGRAM PAT KEDELAI KABUPATEN BANYUMAS

Dengan senjata sumbangan sosial sebesar 1.532.500/ ha, diperlukan sanggup menjadi motivasi bagi petani pada pelaksanaan PAT tahun ini. Memang benar kata pepatah bahwa “hidup ini tak semudah yang dibayangkan tapi tak sesulit yang ditakutkan”, langkah-langkah awal pelaksanaan agenda ekspansi areal tanam kedelai di Kabupaten Banyumas terlihat lancar dengan penuh semangat yang didukung oleh semua Dinas dan Badan Kabupaten Banyumas. Akan tetapi lambat laun mulai terlihat permasalahannya.

  1. Luas tanam yang tadinya ditakutkan tidak bisa memenuhi kuota justru berbalik 180 derajat. Sampai bulan maret justru harus terjadi pengurangan CPCL (calon petani calon lahan)areal tanam kedelai, alasannya daya dukung bansos 1,5 juta ternyata bisa mendongkrak antusias petani untuk tanam kedelai tanpa memperhitungkan resiko dari kondisi cuaca, tanah dan musim. Hal ini terbukti masih banyak benih kedelai yang numpuk dirumah kelompok tani yang belum tertanam. Bisa juga alasannya kurangnya koordinasi antara pengurus dan anggota kelompok tani sehingga pendataan yang kurang akurat. Belum lagi mungkin ada beberapa petani yang akan memanfaatkan momen ini (sing penting nampa bantuan, tandure ya embuh).
  2. Luasan areal tanam kedelai yang begitu luas menjadikan kebutuhan benih kedelai menjadi meningkat drastis. Apalagi salah satu persyaratan benih PAT haruslah benih kedelai berlabel, menjadikan petani semakin kesulitan memperoleh benih kedelai dipasaran. Kondisi ini tentu sanggup dibaca terperinci oleh para pedagang, yang menjadikan harga benih  jadi melambung dengan diikuti penurunan kualitas benih. Hal ini terbukti banyaknya benih yang ditanam petani mempunyai daya tumbuh rendah dan kotoran benih lebih dari 7 %. Luar biasa, padahal persyaratan benih berlabel ialah daya tumbuh min 80 % dan kotoran minimal 2 %. Kok bisa berlabel ya ?
  3. Petani kurang memahami kondisi tanah dan cuaca pada lahan masing-masing. Tidak dibuatnya drainase semenjak awal menjadikan benih kedelai yang ditanam menjadi terendam dan mati, alhasil petani tiada pilihan lain kecuali untuk meluku/ mentraktor ulang sawahnya untuk ditanami padi. Apalagi daerah-daerah balong yang memang tidak bisa membuang air ketika hujan mau bagaimana lagi ?
  4. Gara-gara serangan hama wereng  pada ekspresi dominan kemarin menjadikan mundurnya waktu tanam maret/ april ini (petani merasa ragu untuk memulai tanam lagi) dan tentunya kalau padi gres tanam bulan mei panen gres akan dilaksanakan sekitar agustus-september.  Jika tanam kedelai dilakukan simpulan Agustus atau sesudah itu maka kemungkinan berhasil sangat kecil mengingat kondisi cuaca yang kurang mendukung. Makara pada poin ini bisa disimpulkan keberhasilan panen kedelai pada ekspresi dominan kedua (agustus-november) sangat diragukan.
  5. Kurangnya pengalaman petani ketika panen kedelai dimusim hujan akan menjadi hambatan tersendiri pada pengelolaan pasca panen. Jika curah hujan masih tinggi akan menmgakibatkan kesulitan bagi petani untuk pengeringan kedelai.

Kelima hambatan tersebut hanyalah hasil kesimpulan dan ajaran orang bodoh  dan awam ibarat saya ini, oleh alasannya itu mohon maaf kalau tidak sesuai dengan kenyataan. Tulisan ini dibentuk bukan untuk memojokkan,  menjatuhkan atau mencemarkan nama baik pihak-pihak tertentu.

Dengan mengetahui banyak sekali hambatan yang akan dihadapi tersebut tentunya petani bersama petugas akan lebih waspada dan lebih siap menghadapinya. Walaupun mustahil keberhasilan agenda PAT kedelai ini berjalan mulus 100%, tapi setidaknya segala hambatan tersebut bisa diminimalisir atau diantisipasi  sedini mungkin.

Comments

Popular posts from this blog

Pupuk Dan Pestisida Khusus Tanaman Padi

Halo sahabat tani !!!  Kalau kita rasakan ketika ini kendala para petani padi sangatlah banyak. Rusaknya tanah sehingga mengakibatkan miskin hara (unsur hara makro dan mikro) yaitu salah satu faktor tersebut. Selain itu serangan hama penyakit padi yang semakin berat dan semakin komplek juga menambah kesulitan petani dalam menanam padi.  Dimulai dari hama keong mas yang merusak tumbuhan padi muda, yang mengharuskan kita  untuk menyulami tumbuhan yang mati. Hama sundep dan beluk (penggerek batang padi) seringkali menurunkan produksi hingga 70 %. Hama wereng juga lebih dasyat lagi, seringkali menciptakan petani gagal panen (puso). Hama ulat daun dan walang sangit juga nggak mau kalah bersaing dengan hama lain, ikut juga ambil potongan menyerang daun dan bulir yang gres mengisi. Belum lagi penyakit kresek (hawar daun bakteri) yang bisa menurunkan produksi hingga 60 %. Dan simpulan jawaban ini penyakit blast (penyakit patah leher atau teklik) juga bisa menggagalkan panen. S...

Cara Mematikan Pohon Besar

Halo teman tani !!! Mohon maaf jikalau judul artikel yang akan Mas Par tulis kali ini kelihatan sadis. Tapi bahasa yang lebih halus apa lagi ya ? jikalau menggunakan kata membunuh malah lebih sadis lagi. Pokoknya goresan pena ini bertemakan cara mematikan pohon-pohon besar atau pohon-pohon yang sulit terjangkau alasannya tumbuh diatas tembok rumah kita. Seringkali kita mengalami bencana adanya pohon yang melekat di dinding atau di tembok rumah kita yang posisinya terlau tinggi dan sudah berkali-kali kita pangkas akan tetapi tetap tumbuh lagi. Caranya sangat gampang dan sudah Mas Par praktekkan/ coba dua kali dan jadinya sangat manjur. Yang pertama Mas Par gunakan untuk mematikan pohon besar yang tumbuh di trotoar jalan raya yang tidak dirawat oleh pemerintah sehingga membahayakan pengguna jalan.  Mau ditebang warga sekitar tetapi pada takut alasannya pohonnya sangat besar dan daunnya sangat lebat. Setelah satu ahad diberi perlakuan oleh Mas Par pohon yang gagah perkasa itu d...

Buku Panduan Bertani Anti Gagal

Halo teman tani!   Sudah usang Mas Par berkeinginan menciptakan sebuah buku panduan bertani yang fundamental namun lengkap isinya. Karena hingga kini ini kayaknya belum ada buku yang memuat perihal dasar-dasar budidaya tumbuhan secara lengkap. Biasanya penulis hanya mengulas faktor-faktor usaha tani secara sepotong-sepotong, mirip perihal tanah saja, perihal bibit atau benih saja, perihal pupuk saja, perihal hama penyakit dan gulma tumbuhan saja, dll. Hal semacam itu akan menciptakan petani beranggapan bahwa faktor-faktor usaha tani tersebut berjalan secara terpisah. Padahal bahwasanya tidaklah demikian, untuk mencapai keberhasilan maka semua faktor usaha tani tersebut seharusnya berjalan bersama dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Yah saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Oleh lantaran itu semenjak dua tahun yang kemudian Mas Par mencoba menyusun sebuah buku yang mengulas kiprah dari faktor-faktor usaha tani tersebut, serta bagaimana kaitannya...