Skip to main content

Memindahkan Pohon Besar Biar Tidak Mati

Halo sobat tani !! Menanam tumbuhan buah atau tumbuhan hias yang dapat tumbuh besar sebaiknya mulai dari tumbuhan masih kecil. Hal ini bertujuan supaya tumbuhan mendapat pertumbuhan yang baik dan mempunyai perakaran yang kuar. Selain itu tajuk tumbuhan akan tumbuh cantik alasannya ialah percabangan kita bentuk dari awal. Dan kesudahannya ketika tumbuhan tersebut dapat berbuah kita akan mendapat kepuasan tersendiri.

Tetapi banyak diantara kita yang ingin memindahkan suatu tumbuhan buah atau tanman lain ketika tumbuhan tersebut sudah tumbuh besar. Mungkin alasannya ialah terjadi perubahan perencanaan tata letak rumah atau mungkin alasannya ialah kita ingin mengganti tumbuhan yang usang dengan yang baru. Hal ini juga biasa dilakukan oleh para penjual bibit durian, klengkeng, dan buah-buah lainnya. Selain itu tukang taman juga biasa menjual tumbuhan besar kepada konsumen sehingga mau tidak mau harus memindahkan tumbuhan besar yang sudah tumbuh subur ke lokasi baru.

Ternyata tidak semudah yang dibayangkan ketika kita akan memindahkan tumbuhan buah yang sudah besar supaya tidak mati ke lokasi yang baru. Bukan hanya sekedar menggali, mencabut kemudian memindahkan dan menanam kembali.

Berikut urutan tata laksana pemindahan tumbuhan besar supaya tidak mati :
  1. Pastikan kondisi tanah disekitar perakaran cukup basah. Jika terlalu kering silahkan disiram dulu.
  2. Gali melingkar sedalam perakaran pohon tersebut dengan diameter sekitar 1 meter jikalau tumbuhan benar-benar besar. Jika masih agak kecil dapat menyesuikan. Biarkan akar tunggangnya tetap menancap ke dalam tanah 
  3. Beri dukungan penopang dengan bambu supaya tanaman/ pohon tersebut tidak roboh
  4. Bungkus perakaran yang tersisa dengan karung supaya tanah tidak rontok.
  5. Biarkan tumbuhan dengan kondisi tersebut selama satu bulan, supaya tumbuhan terbiasa dengan kondisi stress.
  6. Setelah satu bulan gres potong akar tunggangnya, yang biasanya berukuran lebih besar dan menancap lurus kebawah.
  7. Pindahkan kelokasi gres yang akan kita gunakan untuk menanam pohon tersebut.
  8. Jangan lupa sebelum kita memindahkan pohon tersebut sebaiknya kita telah menciptakan lobang tanam yang telah diberi pupuk sangkar atau kompos.
  9. Setelah tumbuhan tertanam lagi sebaiknya diberi penopang dengan bambu atau kayu supaya tidak roboh.

Informasi tersebut saya peroleh dari teman saya yang biasa menjual bibit durian didaerah  kemranjen kabupaten Banyumas. Untuk memindahkan tumbuhan tersebut sebaiknya cari waktu yang sempurna yaitu ketika awal animo hujan. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi setres tumbuhan alasannya ialah keringnya animo kemarau.



Demikian cara memindahkan tumbuhan atau pohon yang sudah besar ke lokasi yang baru, semoga goresan pena ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik di dunia maupun di  akherat.

Sukses Pertanian Indonesia !!




                 Mas Par

Comments

Popular posts from this blog

10 Jenis Jambu Air Terpopuler Di Indonesia

Jambu air yakni salah satu jenis buah yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Menurut Mas Par gerbang pertanian selain rasanya yang manis, kesejukan jambu air sangat menjadi pengecap selalu ketagihan. Katanya, jambu air itu berasal dari daerah Indo-Cina dan Indonesia ini terbukti dari banyaknya jenis jambu air yang tumbuh subur di Indonesia. Bukan hanya jenisnya tetapi memang tanaman jambu air sangat banyak ditemukan di daratan nusantara ini.   Jambu air berbentuk menyerupai lonceng di pecahan ujungnya terdapat mahkota atau kelopak buah. Warna buah ini bermacam-macam mulai dari putih, hijau, hijau kekuningan, merah muda, merah terang, hingga merah gelap. Kulit pecahan luarnya mengkilap menyerupai dilapisi lilin. Daging buahnya berwarna putih mengandung banyak air dan permukaan pecahan dalamnya menyerupai busa. Sejarah Jambu Air   Jambu air yakni tanaman buah tropis yang berasal dari daerah Asia Tenggara, banyak ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Nama jambu air dipakai unt

Tani Wangsit Sukses - Cara Abnormal Para Petani Kaya Hidup Cerah Sejahtera

Dulu waktu saya masih kuliah, saya begitu 'jijik' (maaf) melihat kegilaan mereka, mual rasanya melihat cara kerja mereka. Bayangkan tiap inci tanah mereka begitu diperhitungkan, begitu berharga. Orang biasa mah buat pagar ya ditanami tumbuhan pagar, bisa pula pakai pagar bambu, pakai kawat berduri atau ditembok sekalian. Namun mereka memagari tanamannya dengan tumbuhan jeruk keprok yang berbuah lebat, dan mempersilahkan kalau ada yang mau. Pencuri mana yang masih tega masuk, lihat ranumnya buah jeruk di pagar? Mereka juga menanam tumbuhan tumpang sari dengan tumbuhan semusim, hasil panennya dibagikan begitu saja ke para tetangga sekitar....... Hidup ini rasanya begitu lezat buat mereka dan memang terbukti lezat kok. Dengan cara asing di atas saja.......kayaknya duduk kasus keamanan kebun yg menjadi 'sumber kejengkelan' kita sudah teratasi.  Yang paling asing lagi ialah memakai modal orang lain: tangan orang lain, tanah orang lain, pikiran orang lain dan tentu saja uang

Manfaat Lengkap Dari Srikaya (Buah, Daun, Biji, Kulit, Kayu Dan Akar)

Halo sobat tani !!  Jumpa lagi dengan Mas Par. Kemarin sore Mas Par dan anak memetik buah srikaya yang tumbuh dalam pot bejana (kata orang ialah tabulapot). Tidak terasa sudah hampir satu tahun pohon srikaya itu Mas Par pelihara dan Alhamdulillah sudah sanggup memetik dan mencicipi manisnya buah srikaya yang katanya teman ialah srikaya australia. Tanaman srikaya ini saya beli dari rekan pecinta tumbuhan buah dalam pot, ia menyampaikan kalau srikaya ini rasanya anggun dan sanggup besar dengan bobot lebih dari 1 kg/ buah. Dan ternyata benar, walaupun belum hingga 1 kg tapi buah pertama dari tumbuhan Mas Par hampir 1 kg beratnya. Gambar : Buah pertama dari tumbuhan srikaya australia milik Mas Par yang ditaman dengan sistem tabulapot. Dan rasanya memang benar-benar anggun sekali dengan aroma wangi khas srikaya. Mas Par makan berlima saja sudah tidak mengecewakan mengenyangkan perut. Setelah Mas Par simpulan menyantap srikaya yang anggun tersebut Mas Par jadi ingin tau bahu-memba