Halo sahabat tani !! Kalau dilihat dari judulnya niscaya terlihat ajaib ya dan saya yakin ada yang kurang percaya dengan judul goresan pena Mas Par kali ini. Tetapi jangan salah goresan pena yang akan Mas Par sampaikan kali ini sudah diuji oleh salah satu dosen pertanian UNSOED (Universitas Jenderal Soediman Purwoketo). Cuma lantaran training tersebut sudah sangat usang jadi Mas Par lupa siapa nama dosen tersebut.
Pada prinsipnya bahwa faktor pertumbuhan tumbuhan itu sesungguhnya bukan hanya ditentukan oleh pupuk, tanah, iklim, jenis tumbuhan dan faktor-faktor natural lainnya akan tetapi juga ditentukan oleh faktor non fisik atau faktor supra natural. Oleh lantaran itu seringkali kita melihat tumbuhan yang sama, dipupuk dengan pupuk yang sama, ditanam ditempat yang sama tetapi hanya lantaran yang menanam beda orang risikonya bisa berbeda. Hal itu disebabkan faktor non fisik atau kemampuan supra natural petani tersebut. Yang Mas Par maksud bukan klenik atau perdukunan tetapi merupakan kekhusukan/ keseriusan doa petani tersebut meminta kepada Alloh SWT semoga tanamannya bisa tumbuh subur dan bisa panen dengan maksimal.
Seperti yang Mas Par tulis di alenia pertama diatas, bahwa dulu ada dosen UNSOED Purwokerto yang telah mengadakan penelitian dengan tema efek doa terhadap pertumbuhan tanaman. Beliau menanam beberapa tumbuhan untuk penelitian (kalau nggak salah kacang hijau). Lalu dirawat ibarat biasa, cuma bedanya ada beberapa tumbuhan yang didoakan setiap hari dan ada yang tidak didoakan. Hasilnya ternyata sangat mencengangkan, tumbuhan yang dirawat dan dikasih doa setiap hari mempunyai daya kecambah dan pertumbuhan tercepat dibanding dengan tumbuhan yang tidak didoakan. Waktu itu dia mendoakan dengan ayat-ayat Alquran.
Apa yang Mas Par tulis diatas juga sesuai dengan goresan pena hasil praktikum dari Imami Diyah Puspita yaitu bahwa air yang diberi doa baik akan menunjukkan pertumbuhan tumbuhan yang anggun sebaliknya air yang diberi doa jelek akan menciptakan tumbuhan kering dan mati. berikut hasil pembahasannya :
" Berdasarkan dengan sumber yang telah kita ketahui perihal penelitian air bahwa kalau air di perlakukan dengan baik maka air tersebut juga akan menunjukkan hal yang baik atau bermanfaat. Sebaliknya kalau air tersebut diperlakukan tidak baik atau semena-mena pastinya air tersebut juga akan menjadi jelek dan rusak. Di dalam badan makhluk hiduppun juga terkandung banyak air dan pastinya kalau diperlakukan ibarat penelitian tersebut juga akan berlaku sama adanya. Makara untuk penelitian kali ini saya mengambil tumbuhan sebagai objek penelitian lantaran pastinya didalam tumbuhan itu juga banyak terkandung air ".
" Berdasarkan dengan sumber yang telah kita ketahui perihal penelitian air bahwa kalau air di perlakukan dengan baik maka air tersebut juga akan menunjukkan hal yang baik atau bermanfaat. Sebaliknya kalau air tersebut diperlakukan tidak baik atau semena-mena pastinya air tersebut juga akan menjadi jelek dan rusak. Di dalam badan makhluk hiduppun juga terkandung banyak air dan pastinya kalau diperlakukan ibarat penelitian tersebut juga akan berlaku sama adanya. Makara untuk penelitian kali ini saya mengambil tumbuhan sebagai objek penelitian lantaran pastinya didalam tumbuhan itu juga banyak terkandung air ".
Ayat Quran terbukti sanggup menghipnotis pertumbuhan tanaman. Buku 'Sains dalam Alquran' yang ditulis Nadiah Thayyarah menjelaskan mengenai fakta ini. Seorang dosen dan peneliti dari sebuah negara Arab mempunyai sejumlah hasil karya penelitian teoritis maupun mudah di bidang fisiologi tumbuhan. Ia sangat populer luas di Timur Tengah, bahkan dunia internasional.
Ia juga dikenal dengan sejumlah eksperimen yang spektakuler. Salah satunya mengenai bukti bahwa bacaan ayat Quran mempunyai efek terhadap pertumbuhan tanaman. Dalam buku 'Sains dalam Alquran' disebutkan, flora ibarat benda-benda langit dan makhluk-makhluk Allah lainnya yang bisa merasa, mendengar, dan bereaksi positif maupun negatif terhadap efek dan lingkungan di sekitarnya.
Peneliti melaksanakan serangkaian eksperimen di laboratorium Fakultas Sains pada 1997. Dia menciptakan empat kotak berbahan plastik yang sama ukurannya, dan masing-masing diisi dengan sejumlah tanah yang ditanami bibit gandum dari jenis tertentu. Bibit tumbuhan itu kemudian diberi pupuk dan diairi dengan kadar yang sama. Berikutnya, peneliti meminta salah satu mahasiswanya untuk membacakan sejumlah Surah Alquran, yakni Surah Yasin, Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Ayat Kursi. Mahasiswa membacakan surah tersebut dua kali seminggu untuk tumbuhan yang ada di kotak pertama. Seorang mahasiswa lain yang lain ditugaskan membawa setangkai tumbuhan dua kali seminggu untuk dikoyak-koyak dan dipotong-potong tangkainya sambil diiringi kata-kata berangasan yang tak patut. Satu mahasiwa lagi menerima kiprah memukul-mukul tumbuhan yang ada di kotak ketiga kemudian memperabukan dan mencacah daun-daunnya hingga lumat. Itulah tiga sampel tumbuhan yang diperlakukan berbeda-beda.
Dalam suatu seminar ilmiah, peneliti tersebut melaporkan hasil temuannya bahwa bibit tumbuhan di kotak pertama yang dibacakan Alquran, tumbuh dan berbuah 44 persen lebih baik daripada bibit tumbuhan yang dibiarkan tumbuh alami dan teratur di kotak keempat. Selain itu, tumbuhan di kotak kedua yang didekatkan dengan perlakuan berangasan dan di kotak ketiga yang diperlakukan tak sepatutnya tumbuh 33 persen lebih rendah dan kualitas buahnya 80 persen lebih buruk.
Jika seorang mukmin bercocok tanam sambil membaca Quran dengan jiwa yang hening dan selalu mengingat Allah, maka hasil pertaniannya pun akan berlimpah. Ayat Quran mengungkap bahwa Bumi beserta semua yang ada di dalamnya pun bertasbih kepada Allah.
"Langit yang tujuh, Bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kau sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia ialah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun," Surah Al-Isra' Ayat 44. "Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya," Surah Ar-Rahman Ayat 6.
Karena faktor keberhasilan bertani sesungguhnya bukan hanya ditentukan faktor teknis yang bisa dinalar dan dilogika budi saja tetapi juga ditentukan oleh faktor doa dan keberuntungan oleh lantaran itu bagi para petani Mas Par sarankan semoga tak lupa berdoa atau mendoakan tanamnnya semoga bisa tumbuh sehat normal dan bisa berproduksi secara maksimal. Sekali lagi jangan hanya mengandalkan kebagusan tanah, pupuk, air, iklim, genetik tumbuhan saja tetapi tetap harus bersandar dan pasrah kepada Tuhan lantaran Tuhanlah penentu segalanya.
Artikel perihal doa dan aspek spiritual bertani juga Mas Par tulis lebih lengkap di BUKU BERTANI ANTI GAGAL yaitu buku terlengkap yang membahas aneka macam aspek keberhasilan bertani. Buku tersebut sangat penting dibaca oleh para petani, penyuluh pertanian, babinsa pendamping petani dan para praktisi pertanian lainnya.
!
Mas Par
Comments
Post a Comment