Skip to main content

Mengendalikan Hama Penyakit Akut Pada Semua Jenis Tanaman

Halo teman tani !!  Sudah usang tak terasa Mas Par nggak update artikel di blog Gerbang Pertanian ini. Mungkin sebab kesibukan didunia konkret yang menciptakan terkadang malas posting artikel. Jangankan posting artikel, mbuka laptop aja terkadang nggak sempat. Mumpung lagi sempat dan ada inspirasi artikel baru, kali ini Mas Par akan menulis cara mengendalikan banyak sekali hama dan penyakit yang sudah akut atau parah dan sulit dikendalikan pada tumbuhan kita.


Foto Belalang Yang Menyerang Cabe Mas Par


Tak selamanya kita tepat dalam mengelola tumbuhan kita, "tiada gading yang tak retak" atau dengan pepatah lain "sepandai-pandai bajing melompat suatu dikala kadang juga terpeleset". Jika suatu dikala kita mengalami keadaan dimana kondisi tumbuhan kita terjangkit hama atau penyakit dan kita merasa sudah tak bisa lagi mengendalikannya. Keadaan ini mungkin terjadi sebab kita kurang teliti dalam memantau pertumbuhan tumbuhan kita semenjak awal atau mungkin juga pestisida yang kita gunakan semenjak awal kurang tepat sehingga pertumbuhan hama atau penyakit yang menyerang tumbuhan kita menjadi pesat menjadi tak terkendali lagi.

Cara mengendalikan hama atau penyakit tumbuhan yang sudah terlanjur merajalela ini sering Mas Par berikan kepada petani lain dan alhamdulillah banyak yang berhasil. Cuma memang dibutuhkan biaya, waktu dan tenaga lebih ekstra.

Beberapa referensi serangan hama dan penyakit yang bisa ditanggulangi dengan cara tersebut antara lain, serangan hama wereng yang bendo yang hampir menciptakan tumbuhan terbakar, serangan blast yang sudah parah, serangan anyir leher maupun anyir pelepah pada padi, serangan patek atau antraknosa pada cabe, serangan kresek pada padi dan melon dan lain sebagainya. Tetapi untuk serangan hama dan penyakit yang terjadi pada perakaran tumbuhan kayaknya belum bisa dipakai cara tersebut. Untuk beluk juga sulit, sebab ulat pada padi sudah terlanjur mematahkan malai. Tetapi kalau untuk serangan sundep pada masa vegetatip padi masih bisa digunakan.

Adapun cara mengendalikan hama atau penyakit yang sudah terlanjur parah ialah sebagai berikut :
  1. Identifikasi hama atau penyakit yang menyerang tumbuhan kita. Kita harus tahu benar hama atau penyakit apa yang telah menyerang tumbuhan kita. Jangan hingga kita memakai pestisida tanpa kita ketahui penyebabnya dengan pasti. Kita cari dulu penyebabnya, hama atau penyakitkah ? Jika hama bentuknya ibarat apa, hidupnya di daun, batang atau akar ? Jika penyakit gejalanya ibarat apa ? penyebabnya oleh jamur atau basil atau virus ? 
  2. Setelah kita tahu hama atau penyakit yang menyerang tumbuhan kita maka selanjutnya kita tentukan pestisida apa yang paling tepat untuk mengendalikannya. Penentuan jenis pestisida ini juga tidak gampang sebab berkaitan dengan pengalaman dan referensi yang pernah kita baca. Jika anda masih kesulitan memilih jenis pestisida yang akan kita gunakan bisa ditanyakan dikios pertanian langganan anda. Cuma yang terkadang kios sendiri juga nggak tahu dan nggak bisa memilih pestisidanya. Bisa juga anda tanyakan kepada petani lain saja yang lebih berpengalaman.  (sekilas info, setiap pembelian bukunya maspari "BUKU PANDUAN BERTANI ANTI GAGAL" akan diberikan bonus ribuan jenis pestisida dan peruntukannya serta cara kerjanya. Insya alloh dengan bonus tersebut anda tidak lagi kesulitan memilih jenis pestisida yang akan kita gunakan)
  3. Sebelum kita melaksanakan penyemprotan, sebaiknya kita melaksanakan pengendalian secara mekanik dahulu. Daun, buah, batang dan ranting yang terjangkit hama atau penyakit sebaiknya kita pangkas terlebih dahulu. Bagian tumbuhan yang terjangkit hama atau penyakit tersebut kita ambil kemudian kita bakar saja, semoga hama dan penyakit yang ada pada potongan tumbuhan tersebut bisa terbakar.
  4. Lakukan penyemprotan dengan takaran tinggi. Maksudnya dengan volume penyemprotan yang banyak, atau bahasa jawanya nyemprot yang tapis. Nyemprot yang rata yang mengenai semua potongan tumbuhan baik batang maupun daun, baik permukaan atas ataupun bawah. Semprot dikala sore hari menjelang malam dengan kondisi cuaca yang cerah. Jangan menyemprot dikala mendung, gerimis apalagi hujan. Nggak usah memaksakan sehari harus simpulan walaupun itu lebih bagus, kalau nggak simpulan boleh diselesaiakan atau diteruskan besok. Kalau diharapkan konsentrasi yang dipakai juga harus tinggi, maksudnya jikalau konsentrasi usulan 1-2 ml/ liter maka kita gunakan yang 2 ml/ liter saja.
  5. Ulangi penyemprotan sesudah 1 - 2 hari. Penyemprotan dengan interval 1-2 hari ini diulang hingga tiga kali penyemprotan. Kaprikornus maksudnya penyemprotan dilakukan 3 kali berturut-turut dengan selang 1-2 hari.
Dengan teori penggabungan pengendalian secara mekanik dan kimia, dengan penyemprotan dengan konsentrasi dan  volume tinggi biasanya serangan hama maupun pennyakit akan terhenti. Mudah-mudahan isu ihwal cara mengendalikan hama atau penyakit yang sudang terlanjur parah ini, yang Mas Par tulis di blok Gerbang Pertanian ini bisa bermanfaat buat rekan-rekan petani Indonesia.




       Mas Par

Comments

Popular posts from this blog

10 Jenis Jambu Air Terpopuler Di Indonesia

Jambu air yakni salah satu jenis buah yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Menurut Mas Par gerbang pertanian selain rasanya yang manis, kesejukan jambu air sangat menjadi pengecap selalu ketagihan. Katanya, jambu air itu berasal dari daerah Indo-Cina dan Indonesia ini terbukti dari banyaknya jenis jambu air yang tumbuh subur di Indonesia. Bukan hanya jenisnya tetapi memang tanaman jambu air sangat banyak ditemukan di daratan nusantara ini.   Jambu air berbentuk menyerupai lonceng di pecahan ujungnya terdapat mahkota atau kelopak buah. Warna buah ini bermacam-macam mulai dari putih, hijau, hijau kekuningan, merah muda, merah terang, hingga merah gelap. Kulit pecahan luarnya mengkilap menyerupai dilapisi lilin. Daging buahnya berwarna putih mengandung banyak air dan permukaan pecahan dalamnya menyerupai busa. Sejarah Jambu Air   Jambu air yakni tanaman buah tropis yang berasal dari daerah Asia Tenggara, banyak ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Nama jambu air dipakai unt

Tani Wangsit Sukses - Cara Abnormal Para Petani Kaya Hidup Cerah Sejahtera

Dulu waktu saya masih kuliah, saya begitu 'jijik' (maaf) melihat kegilaan mereka, mual rasanya melihat cara kerja mereka. Bayangkan tiap inci tanah mereka begitu diperhitungkan, begitu berharga. Orang biasa mah buat pagar ya ditanami tumbuhan pagar, bisa pula pakai pagar bambu, pakai kawat berduri atau ditembok sekalian. Namun mereka memagari tanamannya dengan tumbuhan jeruk keprok yang berbuah lebat, dan mempersilahkan kalau ada yang mau. Pencuri mana yang masih tega masuk, lihat ranumnya buah jeruk di pagar? Mereka juga menanam tumbuhan tumpang sari dengan tumbuhan semusim, hasil panennya dibagikan begitu saja ke para tetangga sekitar....... Hidup ini rasanya begitu lezat buat mereka dan memang terbukti lezat kok. Dengan cara asing di atas saja.......kayaknya duduk kasus keamanan kebun yg menjadi 'sumber kejengkelan' kita sudah teratasi.  Yang paling asing lagi ialah memakai modal orang lain: tangan orang lain, tanah orang lain, pikiran orang lain dan tentu saja uang

Zeolit Kerikil Pembenah Tanah

Halo teman tani !!  Tanah merupakan aset utama dalam budidaya. Tanah sangat menentukan  tingkat pertumbuhan suatau tanaman. Karena begitu pentingnya tugas tanah dalam dunia pertanian maka tidak heran bila dalam kuliah pertanian ilmu tanah akan dipelajari minimal 6 bulan (1 semester). Dalam artikel kali ini Mas Par hanya akan membahas wacana tanah yang sakit dan bagaimana memperbaikinya memakai batuan zeolit. Pupuk Zeolit  Batuan Zeolit Sebagai Salah Satu Alternatif Bahan Pembenah Tanah Kesuburan sanggup digolongkan dalam tiga kelompok yaitu: kesuburan fisika, kimia dan biologi. Untuk mengatasi menurunnya kesuburan tanah ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Termasuk dengan cara menunjukkan materi pembenah tanah. Bahan pembenah tanah ini antara lain ialah batuan alami zeolit. Batuan zeolit ialah mineral alami berbahan dasar kelompok alumunium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah (terutama Na dan Ca). Batuan ini berwama abu-abu hingga kebiru-biruan. Para