Skip to main content

Padi Hazton Vs Sri Vs Konvensional

Halo teman tani !! Untuk mendongkrak produksi beras, tidak henti-hentinya para petani selalu melaksanakan penemuan dan percobaan. Kita masih ingat beberapa tahun yang kemudian kita selalu berkiblat pada sistem tanam SRI untuk dapat meningkatkan hasil padi. Walaupun memang ribet tetapi petani selalu mencoba menerapkan dasar-dasar budidaya  padi dengan sistem SRI tersebut.

Lain dulu lain sekarang, dipemerintahan yang serba kontraversial ini cara penanaman padi juga dibentuk berlawanan dengan kebiasaan. Kalau dulu kita tidak boleh menanam padi dengan ombol (bibit banyak ) justru disaat ini ada teknologi budidaya padi yang menyarankan semoga menanam dengan bibit banyak.
 
Adalah budidaya padi dengan sistem Hazton (hasil berton-ton).

Cara budidaya padi memakai metode Hazton sesungguhnya mulai diperkenalkan pada tahun 2012 di Kalimantan Barat, Hazton berarti sebuah rujukan atau metode yang di gunakan untuk hazil berton-ton, Kata Hazton juga berasal dari kependekan dua penemu metode  tersebut yaitu Haz dari Ir. H. Hazairin, Ms dan Ton dari nama Anton Kamarudin Sp. M.Si.

hentinya para  petani selalu melaksanakan penemuan dan percobaan PADI HAZTON vs SRI vs KONVENSIONAL

Gambar:  tanaman padi mekongga dengan sistem hazton (kiri) dan Konvensional (kanan)

Hal yang paling berbeda dari hazton ialah dimana sebuah metode dalam penanaman padi yang memakai 20-30 bibit perlubang tanam. Mungkin ini tak lazim jikalau dibandingkan dengan metode SRI (dengan 1 bibit) ataupun cara konvensional yang memakai 3 s/d 5 bibit perlubang tanam. Diharapkan  dengan memakai bibit yang banyak akan menjadi indukan yang produktif, tanpa harus konsentrasi pada pembentukan anakan lagi.

hentinya para  petani selalu melaksanakan penemuan dan percobaan PADI HAZTON vs SRI vs KONVENSIONAL

Gambar : batang padi mekongga dengan sitem hazton yang tidak mengecewakan besar


Setelah Mas Par mengamati proses budidaya hazton yang dilakukan oleh beberapa petani didaerah Banyumas maka dapat kita ambil kesimpulan dari budidaya padi metode hazton ini. Kemudian kita bandingkan dengan budidaya padi dengan sisten SRI dan sistem konvensional. Hasilnya ialah sebagai berikut: 


PERLAKUAN
HAZTON
SRI
KONVENSIONAL
Jumlah bibit
20-30
1-2
3-6
Umur tanam
25-35 hss
5-10 hss
20-30 hss
Jarak tanam
20-25 cm
30-50 cm
20-22 cm
Kebutuhan benih/ ha
125 kg
5 kg
25 kg
Pupuk organik
tidak harus
harus
tidak harus
Pupuk kimia
Urea 150 Ponska 300
sedikit
Urea 150 ponska 150
Pengairan
biasa
berselang
biasa
anakan produktif
24-40
40-50
12-24
Serangan keong
tahan
tidak tahan
sedang
Penyakit daun
Tidak tahan
Lebih tahan
sedang
Serangan hama
tinggi
rendah
relatif
Umur panen
Lebih cepat
biasa
bisa
Produksi / ha
8,2 ton
10 ton
 5-7 ton
 
* Tabel perbandingan di atas merupakan perbandingan di kawasan Banyumas dalam skala kecil, untuk kawasan lain dimungkinkan dapat mendapat hasil yang berbeda.



Bagi anda yang mempunyai lahan dengan kesuburan sedang, serangan keong tinggi, tenaga kerja rendah, pengairan agak sulit diatur silahkan mencoba budidaya sistem hazton ini.
Demikian sekilas gosip perihal budidaya padi hazton vs padi SRI vs padi konvensional. Mudah-mudahan dapat menambah wawasan para petani Indonesia yang ingin meningkatkan produksi padinya. Dan smoga goresan pena Mas Par ini dapat bermanfaat dunia akherat buat kita semua.  Amiiin….
 
           Mas Par

Comments

Popular posts from this blog

Pupuk Dan Pestisida Khusus Tanaman Padi

Halo sahabat tani !!!  Kalau kita rasakan ketika ini kendala para petani padi sangatlah banyak. Rusaknya tanah sehingga mengakibatkan miskin hara (unsur hara makro dan mikro) yaitu salah satu faktor tersebut. Selain itu serangan hama penyakit padi yang semakin berat dan semakin komplek juga menambah kesulitan petani dalam menanam padi.  Dimulai dari hama keong mas yang merusak tumbuhan padi muda, yang mengharuskan kita  untuk menyulami tumbuhan yang mati. Hama sundep dan beluk (penggerek batang padi) seringkali menurunkan produksi hingga 70 %. Hama wereng juga lebih dasyat lagi, seringkali menciptakan petani gagal panen (puso). Hama ulat daun dan walang sangit juga nggak mau kalah bersaing dengan hama lain, ikut juga ambil potongan menyerang daun dan bulir yang gres mengisi. Belum lagi penyakit kresek (hawar daun bakteri) yang bisa menurunkan produksi hingga 60 %. Dan simpulan jawaban ini penyakit blast (penyakit patah leher atau teklik) juga bisa menggagalkan panen. S...

Cara Mematikan Pohon Besar

Halo teman tani !!! Mohon maaf jikalau judul artikel yang akan Mas Par tulis kali ini kelihatan sadis. Tapi bahasa yang lebih halus apa lagi ya ? jikalau menggunakan kata membunuh malah lebih sadis lagi. Pokoknya goresan pena ini bertemakan cara mematikan pohon-pohon besar atau pohon-pohon yang sulit terjangkau alasannya tumbuh diatas tembok rumah kita. Seringkali kita mengalami bencana adanya pohon yang melekat di dinding atau di tembok rumah kita yang posisinya terlau tinggi dan sudah berkali-kali kita pangkas akan tetapi tetap tumbuh lagi. Caranya sangat gampang dan sudah Mas Par praktekkan/ coba dua kali dan jadinya sangat manjur. Yang pertama Mas Par gunakan untuk mematikan pohon besar yang tumbuh di trotoar jalan raya yang tidak dirawat oleh pemerintah sehingga membahayakan pengguna jalan.  Mau ditebang warga sekitar tetapi pada takut alasannya pohonnya sangat besar dan daunnya sangat lebat. Setelah satu ahad diberi perlakuan oleh Mas Par pohon yang gagah perkasa itu d...

Pupuk Organik Cair Aerob

Halo teman tani !! Beberapa bulan yang kemudian Mas Par telah menulis beberapa artikel ihwal pembuatan pupuk organik cair secara anaerob di blog Gerbang Pertanian ini. Pada goresan pena kali ini Mas Par akan memosting ihwal cara pembuatan pupuk organik cair secara aerob .   Apa perbedaan antara aerob dan anaerob ? Sesuai dengan artinya, aerob berarti membutuhkan udara sedangkan anaerob tidak memerlukan udara. Pembuatan pupuk organik cair secara aerob biasanya dibentuk secara terbuka dan terkadang ada penambahan udara dengan memakai aerator. Sedangkan pembuatan pupuk organik cair secara anaerob dilakukan dengan cara menutup daerah fermentasi secara rapat biar udara tidak dapat masuk kedalam proses fermentasi.   Cara menciptakan pupuk organik cair secara aerob : Bahan dan alat : Ember atau wadah dengan kapasitas 50 liter Aerator untuk aquarium dan selangnya Pupuk kompos atau pupuk organik padat lain sebanyak 5 kg Molase atau gula merah sebanyak 2,5...