Skip to main content

Menghitung Harga Beras Menurut Harga Gabah

Halo sahabat tani.....

Beberapa hari yang kemudian Mas Par melihat program ILC (Indonesia Lawyer Club) di TV One  yang membahas wacana PT.IBU khususnya wacana kasus beras maknyus dan beras cap Ayam Jago. Keduanya ialah beras premium yang sedang jadi trending topik di beberapa media masa. Namun kali ini Mas Par tidak akan membahas dilema kasus tersebut, tapi hanya akan mengulas wacana pernyataan salah satu narasumber di program tersebut yang menyebutkan harga gabah dan harga beras yang begitu jauh yaitu kalau nggak salah kalau harga gabah kering giling (GKG) Rp.7.000 maka harga beras ialah Rp. 13.000.

 Beberapa hari yang kemudian Mas Par melihat program ILC  MENGHITUNG HARGA BERAS BERDASARKAN HARGA GABAH


Sebenarnya menghitung harga beras menurut harga gabah itu tidaklah sulit. Syarat utamanya ialah kita harus mengetahui rendemen gabah tersebut. Rendemen ialah berat beras dari 100 kg gabah sehabis dikurangi penyusutan kadar air dan kulit gabah dikala dilakukan proses penggilingan padi.

Jadi, rendemen padi atau gabah ialah berat beras yang dihasilkan dari penggilingan gabah kering giling (GKG) sebanyak 100 Kg. Seandainya kita menggiling gabah 100 Kg dan dihasilkan beras seberat 65 Kg berarti rendemen gabah tersebut ialah 65 %. 

Cara menghitung rendemen sangat mudah,  Berat beras dibagi berat gabah dikalikan 100%. Kalau  kita kembalikan pada kasus diatas maka menjadi (65 Kg : 100 Kg) X 100% = 0,65 X 100% = 65%.

Besarnya rendemen ini sangat dipengaruhi oleh beberapa hal :
  1. Kondisi iklim/ cuaca. 
  2. Kecukupan air dan jenis tanah
  3. Serangan hama dan penyakit
  4. Jenis varietas padi
  5. Cara dan jenis pemupukan
  6. Tehnik pasca panen
Lalu bagaimana cara kita menghitung harga beras sehabis kita ketahui harga gabah dan rendemennya ??

Contoh :
Harga gabah kering giling dikala ini ialah Rp.4.000/ Kg dan rendemen padinya ialah 62%. berapa harga beras per Kg nya ?

Jawab :

Harga beras = harga gabah dibagi rendemen gabah.
Harga beras = Rp. 4.000 : 62% = Rp. 4.000 : 0,62 = Rp. 6.451

Jika kita telah mengetahui cara menghitung harga beras menyerupai diatas,  maka kita dengan gampang dapat membandingkan  harga beras kita dan harga beras dipasar. Sehingga kita dapat tetapkan dengan gampang akankah kita jual gabah atau akan kita jual beras. Mana yang lebih menguntungkan tentu akan kita ambil.

Contoh  :
Harga gabah dikala ini Rp.3.700/ Kg dengan rendemen 63%. Sedangkan harga pembelian beras ialah Rp.7.500. Pertanyaanya ialah sebaiknya kita jual gabah atau akan kita jual beras semoga lebih menguntungkan ??

Jawab :
Harga beras kita ialah = harga gabah : rendemen 
                                     = Rp.3.700 : 0.63 = Rp.5.873/Kg. 
Harga beras kita ialah = Rp.5.873/Kg

Ini berarti harga beras kita dan harga pembelian beras selisih tidak mengecewakan banyak, 
yaitu ( Rp 7.500 - Rp 5.873 = Rp 1.627), 
dengan selisih  harga beras kita dan harga beras di  pasaran yang lumaya besar tersebut maka sebaiknya kita melaksanakan penjualan hasil panen dalam bentuk beras saja.  

Demikian artikel yang Mas Par tulis dengan judul Cara Menghitung Harga Beras Berdasarkan Harga Gabah semoga dapat bermanfaat bagi kita semua baik dunia maupun akherat.


 

           Mas Par

Comments

Popular posts from this blog

Pupuk Dan Pestisida Khusus Tanaman Padi

Halo sahabat tani !!!  Kalau kita rasakan ketika ini kendala para petani padi sangatlah banyak. Rusaknya tanah sehingga mengakibatkan miskin hara (unsur hara makro dan mikro) yaitu salah satu faktor tersebut. Selain itu serangan hama penyakit padi yang semakin berat dan semakin komplek juga menambah kesulitan petani dalam menanam padi.  Dimulai dari hama keong mas yang merusak tumbuhan padi muda, yang mengharuskan kita  untuk menyulami tumbuhan yang mati. Hama sundep dan beluk (penggerek batang padi) seringkali menurunkan produksi hingga 70 %. Hama wereng juga lebih dasyat lagi, seringkali menciptakan petani gagal panen (puso). Hama ulat daun dan walang sangit juga nggak mau kalah bersaing dengan hama lain, ikut juga ambil potongan menyerang daun dan bulir yang gres mengisi. Belum lagi penyakit kresek (hawar daun bakteri) yang bisa menurunkan produksi hingga 60 %. Dan simpulan jawaban ini penyakit blast (penyakit patah leher atau teklik) juga bisa menggagalkan panen. S...

Cara Mematikan Pohon Besar

Halo teman tani !!! Mohon maaf jikalau judul artikel yang akan Mas Par tulis kali ini kelihatan sadis. Tapi bahasa yang lebih halus apa lagi ya ? jikalau menggunakan kata membunuh malah lebih sadis lagi. Pokoknya goresan pena ini bertemakan cara mematikan pohon-pohon besar atau pohon-pohon yang sulit terjangkau alasannya tumbuh diatas tembok rumah kita. Seringkali kita mengalami bencana adanya pohon yang melekat di dinding atau di tembok rumah kita yang posisinya terlau tinggi dan sudah berkali-kali kita pangkas akan tetapi tetap tumbuh lagi. Caranya sangat gampang dan sudah Mas Par praktekkan/ coba dua kali dan jadinya sangat manjur. Yang pertama Mas Par gunakan untuk mematikan pohon besar yang tumbuh di trotoar jalan raya yang tidak dirawat oleh pemerintah sehingga membahayakan pengguna jalan.  Mau ditebang warga sekitar tetapi pada takut alasannya pohonnya sangat besar dan daunnya sangat lebat. Setelah satu ahad diberi perlakuan oleh Mas Par pohon yang gagah perkasa itu d...

Pupuk Organik Cair Aerob

Halo teman tani !! Beberapa bulan yang kemudian Mas Par telah menulis beberapa artikel ihwal pembuatan pupuk organik cair secara anaerob di blog Gerbang Pertanian ini. Pada goresan pena kali ini Mas Par akan memosting ihwal cara pembuatan pupuk organik cair secara aerob .   Apa perbedaan antara aerob dan anaerob ? Sesuai dengan artinya, aerob berarti membutuhkan udara sedangkan anaerob tidak memerlukan udara. Pembuatan pupuk organik cair secara aerob biasanya dibentuk secara terbuka dan terkadang ada penambahan udara dengan memakai aerator. Sedangkan pembuatan pupuk organik cair secara anaerob dilakukan dengan cara menutup daerah fermentasi secara rapat biar udara tidak dapat masuk kedalam proses fermentasi.   Cara menciptakan pupuk organik cair secara aerob : Bahan dan alat : Ember atau wadah dengan kapasitas 50 liter Aerator untuk aquarium dan selangnya Pupuk kompos atau pupuk organik padat lain sebanyak 5 kg Molase atau gula merah sebanyak 2,5...