Tanaman cabai yang sudah berumur diatas 7 bulan sudah dapat dikategorikan flora yang tua. Tanaman cabai yang sudah bau tanah biasanya sudah tidak dapat berproduksi maksimal dan cenderung rawan terjangkit hama maupun penyakit. Daun-daun cabai yang sudah bau tanah biasanya akan berguguran dan lambat tumbuh kuncupnya. Biasanya petani akan melaksanakan perombakan atau pencabutan flora tersebut, mengolah tanah dan mengganti flora yang gres alasannya dianggap sudah tidak produktif lagi.
Dua ahad yang kemudian Mas Par mencoba menciptakan perlakuan lain terhadap flora cabai bau tanah yang Mas Par tanam di polybag. Tanaman cabai tersebut seharusnya sudah Mas Par bongkar, alasannya sudah tidak dapat tumbuh normal alasannya terjangkit patek, trip, tungau dan kutu kebul sehingga daunnya kuning, kriting dan buahnya jarang dan kecil-kecil.
Sekedar coba-coba dan juga alasannya malas mengganti media tanam, alhasil flora cabai tersebut Mas Par lakukan peremajaan dengan cara pemotongan cabang dan ranting kemudian ditumbuhkan lagi. Kuncup flora cabai yang tumbuh diperlukan dapat menghasilkan bunga dan buah gres dengan kualitas yang tidak kalah dengan flora muda. Seandainya terjadi penurunan sekitar 20% pun masih dapat kita maklumi.
Adapun rincian acara untuk meremajakan cabai yang sudah tidak produktif yaitu sebagai berikut :
Dengan cara pemangkasan menyerupai itu Mas Par berharap flora cabai yang bau tanah tersebut dapat tumbuh normal lagi menyerupai flora muda, dapat berbunga dan berbuah normal lagi. Dengan cara pemangkasan cabai kita dapat menghemat waktu, tenaga, biaya penyemaian, penanaman dan olah tanah.
Untuk info hasilnya akan kembali Mas Par posting di Blog Insya Alloh 2 bulanan lagi.
Semoga info sederhana ihwal rehabilitasi atau peremajaan flora cabai tidak produktif tersebut dapat memberi manfaat bagi rekan-rekan petani cabai. Jika ada yang sudah melaksanakan pemangkasan dan punya pengalaman lain silahkan dibagikan ke pembaca semua via kolom komentar dibawah.
Mas Par
Dua ahad yang kemudian Mas Par mencoba menciptakan perlakuan lain terhadap flora cabai bau tanah yang Mas Par tanam di polybag. Tanaman cabai tersebut seharusnya sudah Mas Par bongkar, alasannya sudah tidak dapat tumbuh normal alasannya terjangkit patek, trip, tungau dan kutu kebul sehingga daunnya kuning, kriting dan buahnya jarang dan kecil-kecil.
Sekedar coba-coba dan juga alasannya malas mengganti media tanam, alhasil flora cabai tersebut Mas Par lakukan peremajaan dengan cara pemotongan cabang dan ranting kemudian ditumbuhkan lagi. Kuncup flora cabai yang tumbuh diperlukan dapat menghasilkan bunga dan buah gres dengan kualitas yang tidak kalah dengan flora muda. Seandainya terjadi penurunan sekitar 20% pun masih dapat kita maklumi.
Adapun rincian acara untuk meremajakan cabai yang sudah tidak produktif yaitu sebagai berikut :
- Buang atau cabut flora cabai yang layu, alasannya cabai layu sudah tidak dapat di produksi ulang lagi.
- Lakukan pemangkasan terhadap cabang dan ranting cabai yang kering, terjangkit penyakit, terjangkit hama dan tumbuh tidak normal. Catatan : Dalam pemangkasan jangan menghabiskan semua daun, artinya harus disisakan daun walaupun hanya sebuah saja.
- Setelah pemangkasan lakukan pemupukan melalui akar. Pemupukan dapat dilakukan dengan tugal atau kocor. Untuk jenis pupuk Mas Par sarankan memakai jenis NPK jangan hanya memakai urea saja. Lebih anggun lagi kalau diaplikasi juga agensia hayati.
- Semprot sisa cabang dan ranting yang mau ditumbuhkan dengan menggunan fungisida (anti jamur) dan insektisida (anti hama) serta zat pengatur tumbuh (opsional).
- Tunggu hingga tumbuh tunas gres dari ruas-ruas sisa flora cabai.
- Jika yakin flora kita tumbuh tunas, lakukan pengocoran NPK maksimal 2 ahad sekali.
- Selanjutnya perawatan selanjutnya menyerupai perawatan cabai biasa, mencakup pemupukan dan pengendalian hama penyakit.
Gambar : Tanaman Cabai Mas Par yang telah dilakukan peremajaan 2 minggu
Dengan cara pemangkasan menyerupai itu Mas Par berharap flora cabai yang bau tanah tersebut dapat tumbuh normal lagi menyerupai flora muda, dapat berbunga dan berbuah normal lagi. Dengan cara pemangkasan cabai kita dapat menghemat waktu, tenaga, biaya penyemaian, penanaman dan olah tanah.
Untuk info hasilnya akan kembali Mas Par posting di Blog Insya Alloh 2 bulanan lagi.
Semoga info sederhana ihwal rehabilitasi atau peremajaan flora cabai tidak produktif tersebut dapat memberi manfaat bagi rekan-rekan petani cabai. Jika ada yang sudah melaksanakan pemangkasan dan punya pengalaman lain silahkan dibagikan ke pembaca semua via kolom komentar dibawah.
Untuk mengetahui hasil dari peremajaan cabai tidak produktif ini silahkan buka di
Mas Par
Comments
Post a Comment