Skip to main content

Cara Monitoring Tanaman Padi

Halo sahabat tani... !!
Mas Par sering memberitahu petani, bahwa petani padi Indonesia itu dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu petani jalan, petani pematang dan petani tulen. Apa maksudnya ?? 
  1. Petani jalan yaitu petani yang melihat tanamannya hanya dari jalan, bahkan hanya sambil lewat naik motor. Jika tanamannya terlihat manis maka dianggap padinya bagus. Nggak tahu apa yg terjadi sebetulnya diantara rumpun-rumpun padinya.
  2. Petani pematang yaitu petani yang melihat tanamannya dari pematang sawah. Dia jalan berkeliling diantara pematang. Ini lebih manis dari petani jalan diatas, alasannya yaitu dapat melihat tumbuhan padi dari dekat. Dengan cara ini petani melihat tanamannya hanya permukannya saja, tidak dapat melihat tanamannya hingga bawah.
  3. Petani tulen yaitu petani yang benar-benar terjun kesawah sehingga dalam pengamatan tumbuhan pun mau turun ke sawah langsung. Dia buka beberapa rumpun padi dalam petakan sawahnya. Inilah seharusnya petani Indonesia. Dengan pengamatan menyerupai ini maka monitoring akan lebih sempurna.
Silahkan anda menilai diri anda sendiri... kalau dalam bertani padi belum sukses itu salah siapa ? anda termasuk petani mana ? petani jalan ? petani pematang atau atau petani tulen ? Hanya diri anda sendiri yang dapat menilai...



Sekali lagi saya tekankan bahwa kesuksesan dalam bertani padi yaitu bukan semata-mata penggunaan pestisida yang mahal, pupuk yang banyak atau bibit yang unggul tetapi sangat tergantung oleh monitoring atau pengamatan secara rutin.

Kembali ke laptope... Kembali pada tema pembahasan artikel ini yaitu bagaimana cara melaksanakan monitoring tumbuhan padi yang benar. Kalau berbicara mengenai cara melaksanakan monitoring tentunya ada dua pertanyaan inti, yaitu berapa sering seharusnya kita monitoring dan bagaimana kita melaksanakan monitoring.
  1. Berapakah sebaiknya frekuensi dalam melalukan monitoring padi ??  Sebenarnya semakin sering dilakukan monitoing semakin baik, tetapi tentunya kalau dilakukan setiap hari akan boros waktu dan tenaga. Oleh alasannya yaitu itu untuk monitoring sebaiknya dilakukan paling usang seminggu sekali
  2. Lalu bagaimana caranya ?? Seperti yg saya tulis diatas, bahwa petani yang paling baik yaitu petani nomor 3 atau petani tulen yaitu petani yang dapat memonitoring tanamannya secara maksimal. Monitoring harus dilakukan secara benar, kita harus turun kesawah dan kita amati satu per satu keadaan atau adanya hama dan penyakit pada rumpun tersebut. Jangan lupa dalam melaksanakan pengamatan/ monitoring sebaikknya dilakukan dari atas (ujung Tanaman) ke bawah (pangkal Tanaman). Tujuannya yaitu supaya ketika dilakukan pengamatan hama hama yang berada pada rumpun tersebut tidak lari kemana mana tetapi hanya turun kebawah. Lalu kita catat hama apa saja dan penyakit apa saja yang ada pada tumbuhan tersebut untuk sebagi dasar tindakan pengendalian.
  3. Setelah kita monitoring kemudian apa yang harus kita lakukan ?? Harapan kita dari hasil monitoring sebetulnya yaitu tumbuhan tumbuh normal dan tidak ada serangan hama dan penyakit. sehingga kita tidak perlu melaksanakan tindakan apapun kecuali menunggu satu ahad untuk monitoring berikutnya. Akan tetapi kalau memang ada tanda-tanda serangan hama atau penyakit tentunya kita harus secepatnya mengambil keputusan tindakan pengendalian. Demikian juga ketika pertumbuhan tumbuhan dirasa kurang normal atau terhambat maka kita secepatnya harus memperlihatkan pupuk susulan.
Demikian artikel singkat perihal cara monitoring atau pengamatan rutin pada tumbuhan padi agar tumbuhan selalu terpantau kalau ada tanda-tanda serangan hama atau penyakit, mudah-mudahan dapat mempunyai kegunaan dunia akherat bagi pembaca dan diri penulis.






            Mas Par

Comments

Popular posts from this blog

10 Jenis Jambu Air Terpopuler Di Indonesia

Jambu air yakni salah satu jenis buah yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Menurut Mas Par gerbang pertanian selain rasanya yang manis, kesejukan jambu air sangat menjadi pengecap selalu ketagihan. Katanya, jambu air itu berasal dari daerah Indo-Cina dan Indonesia ini terbukti dari banyaknya jenis jambu air yang tumbuh subur di Indonesia. Bukan hanya jenisnya tetapi memang tanaman jambu air sangat banyak ditemukan di daratan nusantara ini.   Jambu air berbentuk menyerupai lonceng di pecahan ujungnya terdapat mahkota atau kelopak buah. Warna buah ini bermacam-macam mulai dari putih, hijau, hijau kekuningan, merah muda, merah terang, hingga merah gelap. Kulit pecahan luarnya mengkilap menyerupai dilapisi lilin. Daging buahnya berwarna putih mengandung banyak air dan permukaan pecahan dalamnya menyerupai busa. Sejarah Jambu Air   Jambu air yakni tanaman buah tropis yang berasal dari daerah Asia Tenggara, banyak ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Nama jambu air di...

Cara Mematikan Pohon Besar

Halo teman tani !!! Mohon maaf jikalau judul artikel yang akan Mas Par tulis kali ini kelihatan sadis. Tapi bahasa yang lebih halus apa lagi ya ? jikalau menggunakan kata membunuh malah lebih sadis lagi. Pokoknya goresan pena ini bertemakan cara mematikan pohon-pohon besar atau pohon-pohon yang sulit terjangkau alasannya tumbuh diatas tembok rumah kita. Seringkali kita mengalami bencana adanya pohon yang melekat di dinding atau di tembok rumah kita yang posisinya terlau tinggi dan sudah berkali-kali kita pangkas akan tetapi tetap tumbuh lagi. Caranya sangat gampang dan sudah Mas Par praktekkan/ coba dua kali dan jadinya sangat manjur. Yang pertama Mas Par gunakan untuk mematikan pohon besar yang tumbuh di trotoar jalan raya yang tidak dirawat oleh pemerintah sehingga membahayakan pengguna jalan.  Mau ditebang warga sekitar tetapi pada takut alasannya pohonnya sangat besar dan daunnya sangat lebat. Setelah satu ahad diberi perlakuan oleh Mas Par pohon yang gagah perkasa itu d...

Pupuk Dan Pestisida Khusus Tanaman Padi

Halo sahabat tani !!!  Kalau kita rasakan ketika ini kendala para petani padi sangatlah banyak. Rusaknya tanah sehingga mengakibatkan miskin hara (unsur hara makro dan mikro) yaitu salah satu faktor tersebut. Selain itu serangan hama penyakit padi yang semakin berat dan semakin komplek juga menambah kesulitan petani dalam menanam padi.  Dimulai dari hama keong mas yang merusak tumbuhan padi muda, yang mengharuskan kita  untuk menyulami tumbuhan yang mati. Hama sundep dan beluk (penggerek batang padi) seringkali menurunkan produksi hingga 70 %. Hama wereng juga lebih dasyat lagi, seringkali menciptakan petani gagal panen (puso). Hama ulat daun dan walang sangit juga nggak mau kalah bersaing dengan hama lain, ikut juga ambil potongan menyerang daun dan bulir yang gres mengisi. Belum lagi penyakit kresek (hawar daun bakteri) yang bisa menurunkan produksi hingga 60 %. Dan simpulan jawaban ini penyakit blast (penyakit patah leher atau teklik) juga bisa menggagalkan panen. S...