Salam Pertanian !! Info bagi adik-adik yang masih sekolah, inilah proses pengolahan padi menjadi beras yang biasa dimasak oleh ibu kita biar jadi nasi. Ternyata untuk menciptakan nasi yang biasa kita makan pagi, siang dan malam tak semudah yang kita bayangkan. Perlu kerja keras penuh dengan keuletan para petani kita.
Gambar Padi Padi
Hasil panen padi dari sawah disebut gabah. Gabah tersusun dari 15-30% kulit luar (sekam), 4-5% kulit ari, 12-14% katul, 65-67% endosperm dan 2-3% lembaga. Sekam membentuk jaringan keras sebagai perisai pelindung bagi butir beras terhadap dampak luar. Kulit ari bersifat kedap terhadap oksigen, CO2 dan uap air, sehingga sanggup melindungi butir beras dari kerusakan oksidasi dan enzimatis. Lapisan katul merupakan lapisan yang paling banyak mengandung vitamin B1. Selain itu katul juga mengandung protein, lemak, vitamin B2 dan niasin. Endosperm merupakan bab utama dari butir beras. Komposisi utamanya yakni pati. Selain pati, endosperm juga mengandung protein dalam jumlah cukup banyak, serta selulosa, mineral dan vitamin dalam jumlah kecil.
Sekam merupakan 15-30% bab gabah. Fungsi sekam antara lain melindungi kariopsis dari kerusakan, serangan serangga dan serangan kapang. Sekam terdiri dari palea dan lemma. Struktur palea/lemma yaitu epidermis luar, sklerenimia (mengandung lignin), parenkimia, dan epidermis dalam.
Kariopsis terdiri dari kulit luar dan endospem. Kulit luar terdiri dari perikarp (10µm), seed coat (0.5µm), nucellus (2.5µm), dan aleuron (5.0µm). Sedangkan endosperm terdiri dari sub aleuron, pati dan terdapat rongga udara pada beras pera sehingga gampang patah waktu digiling.
Klasifikasi beras berdasarkan FAO
Sifat fisik gabah dan beras
Dalam standarisasi mutu, dikenal empat tipe ukuran beras, yaitu sangat panjang (lebih dari 7 mm), panjang (6-7 mm), sedang (5.0-5.9 mm), dan pendek (kurang dari 5 mm). Sedangkan berdasarkan bentuknya (perbandingan antara panjang dan lebar), beras sanggup dibagi menjadi empat tipe, yaitu : lonjong (lebih dari 3), sedang (s.4-3.0), agak bundar (2.0-2.39) dan bundar (kurang dari 2).
Tinggi rendahnya mutu beras tergantung kepada beberapa factor, yaitu spesies dan varietas, kondisi lingkungan, waktu pertumbuhan, waktu dan cara pemanenan, metode pengeringan, dan cara penyimpanan. Persyaratan mutu beras yang ditetapkan oleh Bulog (1983) sanggup dilihat pada tabel dibawah ini.
Persyaratan beras untuk pengadaan dalam negeri
.
Tahapan pengolahan primer padi, yaitu padi diolah menjadi gabah, lalu dari gabah menjadi beras
Padi harus segera dikeringkan untuk menghindari pertumbuhan kapang yang sanggup menjadikan warna kuning. Pengeringan sanggup dilakukan dengan menggunakan sinar matahari (penjemuran dengan menggunakan tikar, tampah, lamporan), pengering buatan dan pengering surya.
Lamporan dibentuk miring supaya air sanggup mengalir dan untuk mencegah air tergenang. Pada pengering buatan, kalau kering cepat maka akan banyak menghasilkan beras patah. Sedangkan pengeringan dengan sinar matahari untuk menghasilkan beras kepala. Pengeringan surya tidak cocok untuk gabah biasa. Pengeringan surya ini sangat mahal biasanya untuk padi bulu yang nilai ekonominya tinggi.
a. Penggabahan
Cara penggabahan antara lain diinjak-injak, dipukulkan, ditumbuk, menggunakan pedal thresner dan mesin perontok. Keuntungan cara penggabahan diinjak-injak yakni kerusakan fisik kecil dan kemungkinan loss/hilang/terpelanting sangat kecil, sedangkan kerugiannya yakni kapasitasnya rendah. Keuntungan bila dipukulkan yakni kapasitas lebih besar sedangkan kerugiannya yakni ada beras yang patah, loss lebih besar. Untuk menghindarinya harus dikerjakan dalam pulungan. Keuntungan bila ditumbuki yakni kapasitas lebih besar dari pada diijak- injak, sedangkan kerugiannya yakni rendemen yang dihasilkan rendah alasannya yakni banyak beras yang patah. laba dengan menggunakan pedal thresner yakni kapasitasnya besar sedangkan kerugiannya yakni banyak beras yang patah.
b. Penggilingan dan Penyosohan
Penggilingan yakni proses pemisahan sekam dan kulit luar kariopsis dari biji padi biar diperoleh beras yang sanggup dikonsumsi. Terdapat banyak sekali jenis teknologi/alat yaitu penumbukan (lesung/kincir air), penggilingan tipe Engelberg, Rice Milling Unit (RMU) dan penggilingan padi besar.
Tahapan penggilingan padi
Penggilingan Padi Besar
- Perontokan padi. Alat yang dipakai yakni rontogan; bahannya gabah, padi gedengan, “hencak”; sehingga dihasilkan gabah kotor (kotoran: potpngan merang, kerikil, abu jenteng, pasir, paku/logam, dan lain- lain).
- Pembersihan gabah kotor. Alat yang dipakai yakni ayakan goyang (paddy cleaner/ hongkwl gabah), saringan bernafsu (batu, kerkil, paku, dan lain-lain), saringan halus (pasir) serta penarik logam; bahannya gabah kotor; sehingga dihasilkan gabah bersih.
- Pemecahan kulit (husking). Alat yang dipakai yakni pemecah kulit tipe silinder; bahannya gabah; sehingga dihasilkan beras pecah kulit, sebagian kecil gabah utuh yang lolos, lolosan (pesak halus bercampur dedak dan menir), serta sekam.
- Pemisahan pesak. Alat yang dipakai yakni husk separator (hongkwl pesak), saringan pesak, dan saringan lolosan; bahannya beras pecah kulit, sekam, lolosan; sehingga dihasilkan beras pecah kulit bersih, dan gabah.
- Pemisahan gabah (paddy separation). Alat yang dipakai yakni paddy separator atau disebut gedongan; prinsipnya yakni perbedaan bobot jenis antara beras pecah kulit dan gabah, serta kehalusan permukaan gabah dan beras pecah kulit. Pada permukaan miring, beras pecah kulit akan cepat turun, sementara gabah terdesak ke atas; dibentuk kamar-kamar.
- Penyosohan. Alatnya yakni mesin penyosoh (rice polisher), mesin I (penyosohan I), mesin II (penyosohan II), alat terdiri dari watu penyosoh (batu amaril) dan lempengan karet, alasannya yakni ada tabrakan antara beras dengan batu, lempengan karet, dan antara sesama beras maka beras akan tersosoh; bahannya yakni beras pecah kulit; sehingga dihasilkan beras sosoh, dedak (mesin sosoh I),bekatul (mesin sosoh II); dedak dan bekatul pribadi dipisahkan dengan aspirator.
- Grading. Alat yang dipakai yakni ayakan beras (honkwl beras); memisahkan beras kepala, beras patah dan meni.
Komposisi gabah dan fraksi hasil giling (%db)
Komposisi kimia (%) pada kadar air 14%
Dalam pengertian sehari-hari, yang dimaksud dengan beras yakni gabah yang bab kulitnya sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling (“huller”) serat alat penyosoh (“polisher”). Gabah yang hanya terkupas bab kulit luar (sekam)-nya, disebut beras pecah kulit (“brown rice”). Sedangkan beras pecah kulit yang seluruh atau sebagian dari kulit arinya telah dipisahkan dalam proses penyosohan, disebut beras giling (“milled rice”). Beras yang biasa dikonsumsi atau dijual di pasar yakni dalam bentuk beras giling.
Dalam proses penyosohan beras pecah kulit akan diperoleh hasil beras giling, dadak dan bekatul. Sebagian dari protein, lemak, vitamin dan mineral akan terbawa dalam dadak, sehingga kadar komponen-komponen tersebut di dalam beras giling menjadi menurun. Beras giling yang diperoleh berwarna putih dikarenakan telah terbebas dari bab dedaknya yang berwarna coklat. Bagian dedak padi yakni sekitar 5-7% dari berat beras pecah kulit. Makin tinggi derajat penyosohan yang dilakukan maka makin putih warna beras giling yang dihasilkan, tetapi makin miskin beras tersebut akan zat-zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Referensi:
- Tulus. 2006. Teknologi Pengolahan Beras (Teori dan Praktek). eBookPangan.com.
- F.G. Winarno. 1987. Haruskah Kita Peduli rasa Nasi?. FTDC-IPB.
Ternyata tidak sesederhana yang kita pikirkan ya ….., oleh alasannya yakni itu kita harus menghargai nasi yang kita makan. Jangan menyisakan masakan kita, kasihan petani yang telah susah payah menanam padi untuk menyediakan masakan buat kita.
Sukses Petani Indonesia
Mas Par
Comments
Post a Comment